Sesungguhnya bagi seorang mukmin mengikuti bimbingan al-Qur’an adalah sebuah keniscayaan. Bagaimana tidak? Sedangkan Allah ta’ala telah menegaskan di dalam kitab-Nya (yang artinya), “Alif lam mim. Inilah al-Kitab yang tidak ada keraguan padanya. Sebagai pemberi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Baqarah : 1-2).
Saudaraku sekalian, sebuah masyarakat yang tidak menjadikan al-Qur’an sebagai rambu-rambu kehidupan mereka adalah sebuah komunitas yang jauh dari rahmat dan pertolongan Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman mengenai karakter kaum yang beriman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman lelaki maupun perempuan itu adalah satu sama lain saling menjadi penolong. Mereka memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar, dan mereka mendirikan shalat, mereka juga menunaikan zakat, dan mereka selalu menaati Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang akan diberikan rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. at-Taubah : 71)
Dengan konsisten menjalankan ajaran al-Qur’an, maka mereka akan meraih kebahagiaan di akhirat di surga yang penuh dengan kenikmatan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah menjanjikan bagi orang-orang yang beriman lelaki maupun perempuan bahwa mereka akan mendapatkan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya, begitu pula tempat tinggal-tempat tinggal yang baik di surga Adn, dan keridhaan dari Allah itulah yang terbesar. Itulah keberuntungan yang sangat besar.” (QS. at-Taubah : 72).
Siapakah yang tidak mendambakan jalan keluar atas permasalahan yang dihadapinya? Tentu tidak ada. Maka ketahuilah, sesungguhnya dengan memegang teguh ajaran al-Qur’an manusia akan dapat menemukan solusi dan kemudahan dari Allah ta’ala. Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan berikan baginya jalan keluar dan Allah akan berikan rezeki kepadanya dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (QS. at-Thalaq : 2-3).
Indahnya bukan main, seorang yang selalu menjadikan al-Qur’an sebagai panglimanya maka di dunia dia tidak akan sesat, demikian pula di akhirat tidak akan celaka. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Thaha : 123). Bahkan rasa sedih dan cekaman ketakutan akan sirna bagi mereka yang setia dengan aturan al-Qur’an dan arahannya. Allah ta’ala firmankan (yang artinya), “Kemudian apabila datang kepada kalian petunjuk dari-Ku, sesungguhnya orang yang mengikuti petunjuk-Ku itu niscaya dia tidak perlu merasa takut atas bahaya yang akan menimpa mereka dan tidak pula mereka tertimpa kesedihan.” (QS. al-Baqarah : 38).
Bahkan Allah pun berkenan memberikan kekuasaan atas muka bumi ini bagi hamba-hamba-Nya yang mengimani al-Qur’an dan melaksanakannya dalam kehidupan mereka. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan juga orang-orang yang beramal salih, bahwa Allah benar-benar akan memberikan kekuasaan kepada mereka di atas muka bumi ini sebagaimana telah pernah Allah berikan kepada orang-orang sebelum mereka; dan Allah akan meneguhkan agama yang Allah ridhai bagi mereka, dan Allah pun akan menggantikan rasa takut yang dulu mencekam mereka menjadi rasa aman, ketika mereka beribadah kepada-Ku dan tidak mempersekutukan-Ku dengan apa pun.” (QS. an-Nuur : 55).
Inilah sebuah kemuliaan yang hanya akan didapatkan oleh para pejuang al-Qur’an dan barisan tentara ar-Rahman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat kedudukan sebagian orang dengan sebab Kitab ini dan akan merendahkan sebagian yang lain dengan sebab Kitab ini pula.” (HR. Muslim)
Tulisan ini disusun dengan inspirasi dari
at-Tamasuk bil Qur’an al-Karim wa atsaruhu fi hayatil muslimin
karya Prof. Dr. Abdullah bin Umar Muhammad al-Amin as-Syanqithi